NEWSRBACEH I BANDA ACEH – Rumah Singgah Blood For Life Foundation (BFLF) kembali menjadi saksi nyata kisah kemanusiaan di tengah bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Pada 4 Desember 2025, satu keluarga asal Aceh Tengah tiba di Banda Aceh sebagai pasien rujukan persalinan darurat.
Ketua BFLF, Michael Octaviano, menjelaskan bahwa dalam kondisi darurat serta terputusnya akses darat akibat bencana, Rumiana bersama suaminya, Sukardi, harus dievakuasi menggunakan helikopter. Evakuasi udara menjadi satu-satunya pilihan untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya agar mendapatkan penanganan medis yang memadai.
“Situasi sangat mendesak. Akses darat tidak memungkinkan, sehingga evakuasi melalui udara menjadi langkah terbaik demi keselamatan ibu dan janin,” ujar Michael di Banda Aceh, Senin (15/12/2025).
Dua hari berselang, tepatnya pada 6 Desember 2025, Rumiana menjalani operasi caesar di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Dari proses tersebut, ia melahirkan seorang bayi laki-laki dalam kondisi sehat. Bayi tersebut diberi nama Muhammad Heli Yudha Pratama, sebagai penanda perjalanan penuh perjuangan keluarga ini di tengah situasi bencana.
Pasca persalinan, Rumiana dan keluarganya belum dapat kembali ke kampung halaman. Banjir dan longsor yang melanda wilayah Aceh Tengah masih memutus akses transportasi dan membatasi mobilitas warga.
“Saat ini, keluarga tersebut tinggal sementara di Rumah Singgah BFLF bersama empat anak lainnya, sambil menunggu kondisi yang memungkinkan untuk kembali pulang dengan aman,” kata Michael.
BFLF mencatat, tidak hanya keluarga Rumiana, sejumlah pasien rujukan dan keluarganya juga masih menetap di Rumah Singgah. Mereka terpaksa menunda kepulangan karena daerah asal belum sepenuhnya pulih akibat bencana.
Dalam kondisi tersebut, Rumah Singgah BFLF tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal sementara pasca perawatan medis, tetapi juga berperan sebagai Posko Tanggap Darurat bagi pasien dan keluarga terdampak bencana yang belum dapat kembali ke daerah asal.
Selain menyediakan layanan rumah singgah, BFLF juga aktif menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak. Relawan BFLF bahkan menembus wilayah Aceh Tengah dengan berjalan kaki untuk mengantarkan obat-obatan dan kebutuhan medis kepada masyarakat korban banjir dan longsor.
Sejak awal bencana hingga kini, Blood For Life Foundation terus bergerak dalam upaya kemanusiaan guna mendukung proses pemulihan masyarakat terdampak.
Seiring masih berlangsungnya masa tanggap darurat dan tingginya kebutuhan warga, BFLF menyatakan bahwa donasi darurat masih dibuka. Bantuan yang dibutuhkan meliputi bahan pangan, selimut, obat-obatan, perlengkapan bayi, uang tunai, serta kebutuhan mendesak lainnya.
Titik pengumpulan bantuan berlokasi di Jl. Kepiting No. 5, Desa Lamprit, Kota Banda Aceh. Donasi juga dapat disalurkan melalui rekening Bank BSI 812-608-5290 dan Bank Aceh 614-0224-7809008 atas nama Blood For Life Foundation. Untuk konfirmasi donasi, masyarakat dapat menghubungi Call Center BFLF di **0823-7080-9008** atau langsung ke Michael Octaviano di 0812-6085-2973.
“BFLF mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana, agar proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan merata,” tutup Michael.







