![]() |
Herman, mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh. |
NEWSRBACEH I BANDA ACEH - Sebuah langkah baru dan inspiratif dicatatkan kembali oleh Herman, mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh. Sabtu 26 April 2025.
Di tengah tradisi panjang
pendidikan tinggi yang biasanya menempatkan skripsi sebagai puncak akhir
perkuliahan, Herman justru berhasil menorehkan sejarah sebagai mahasiswa
pertama yang menulis jurnal ilmiah terakreditasi nasional Sinta 3 di lingkungan
Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Capaian monumental ini diresmikan
dalam sidang akhir yang berlangsung di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi pada
Kamis, 24 April 2025. Dalam sidang terbuka tersebut, Herman mempresentasikan
hasil penelitiannya yang terdapat dalam jurnal ilmiah nasional Buletin
Poltanesa Vol. 26 No. 1 (2025), dengan judul “Strategy for Selecting Digital
Media as a Means of Marketing Communication in Sabang City Tourism.” Artikel
tersebut merupakan buah dari riset mendalam yang dilakukannya tentang
efektivitas penggunaan media sosial seperti Instagram dan TikTok dalam strategi
komunikasi pemasaran pariwisata Kota Sabang.
Pilihan Herman untuk mengangkat
tema pariwisata Sabang dalam artikelnya bukan tanpa alasan. Sebagai Duta Wisata
Sabang tahun 2022, Herman memiliki kedekatan emosional sekaligus pengalaman
langsung dalam mempromosikan keindahan dan potensi wisata daerah tersebut.
Pengalaman inilah yang menginspirasi dan memperkuat tekadnya untuk menulis
tentang strategi komunikasi pemasaran pariwisata Sabang melalui media digital.
Dengan latar belakang tersebut, penelitiannya terasa personal, aplikatif, dan
sejalan dengan perjalanan hidupnya.
"Sebagai Duta Wisata, saya
merasa bertanggung jawab memperkenalkan Sabang dengan pendekatan yang relevan
di era digital ini. Menulis tentang strategi media sosial untuk pariwisata
Sabang adalah cara saya berkontribusi, baik untuk dunia akademik maupun untuk
daerah Sabang," ungkap Herman
Melalui pencapaiannya ini, Herman
membuktikan bahwa ilmu komunikasi dapat berdampak langsung bagi pengembangan
daerah. Ia menjadi inspirasi nyata bahwa keberhasilan akademik dapat berjalan
beriringan dengan kontribusi sosial.
Langkah Berani dan Progresif
Jalur publikasi ilmiah sebagai
pengganti skripsi bukanlah pilihan yang umum, apalagi di lingkungan fakultas
berbasis dakwah dan keislaman. Namun, kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Ristek yang memungkinkan lulusan sarjana untuk menyelesaikan
pendidikan melalui publikasi di jurnal terakreditasi nasional dimanfaatkan
secara maksimal oleh Herman. Ia memilih jalur ini bukan karena ingin berbeda,
melainkan karena ia percaya bahwa pengetahuan harus dikembangkan dan
disebarluaskan melalui kanal-kanal ilmiah yang berdampak nyata.
“Menulis skripsi itu mulia,
tetapi saya ingin mencoba memberikan kontribusi yang bisa dibaca dan dirujuk
oleh masyarakat akademik lebih luas, baik nasional maupun internasional” ujar
Herman usai sidang, dalam suasana haru yang penuh apresiasi
Herman menyampaikan rasa syukur
mendalam dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah menjadi bagian
dari proses panjang ini.
“Saya bersyukur atas semua proses
yang saya jalani. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Pembimbing 1 saya, Dr.
Ade Irma, B.H.Sc., M.A., yang dengan sabar membimbing saya untuk berpikir
secara kritis dan ilmiah. Kepada Pembimbing 2, Ibu Fajri Chairawati, S.Pd.,
M.A., yang selalu memberikan motivasi dan perspektif praktis dalam penulisan
saya. Tak lupa kepada mentor saya yang luar biasa, Kak Indra, S.Pd., yang tak
hanya menjadi penasihat, tetapi juga penguat mental saya selama proses ini
berlangsung.” ujar Herman
Bukan Hanya Lulus, Tapi
Menginspirasi
Bagi banyak orang, lulus adalah
soal menyelesaikan kewajiban akademik. Tapi bagi Herman, lulus adalah tentang
memberi makna. Melalui artikelnya, ia tak hanya menyumbangkan gagasan akademik,
tetapi juga menjawab kebutuhan nyata dalam dunia pariwisata lokal yang tengah
menggeliat pasca-pandemi. Kota Sabang sebagai objek kajiannya menjadi bukti
bahwa ilmu komunikasi tidak hanya berkutat di ruang teori, tapi juga bisa
menjadi alat perubahan sosial dan ekonomi masyarakat.
Penelitiannya membedah bagaimana
generasi muda saat ini mengonsumsi informasi pariwisata melalui media visual
dan pendek. Dengan menganalisis strategi konten, gaya bahasa, dan pola
interaksi pengguna, Herman memberikan serangkaian rekomendasi strategis untuk
pemerintah daerah Sabang dan pelaku industri kreatif agar dapat lebih optimal
memanfaatkan platform digital.
“Media sosial seperti Instagram
dan TikTok bukan sekadar hiburan, tetapi kini telah menjadi saluran utama
komunikasi pemasaran. Jika digunakan dengan strategi yang tepat, keduanya dapat
menjadi ujung tombak kebangkitan pariwisata lokal” papar Herman dalam
sidangnya.
Pencapaian Herman mendapat
sambutan hangat dari sivitas akademika Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Syahril
Furqany, M.I.Kom, Ketua Prodi KPI menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut.
“Herman telah membuktikan bahwa
mahasiswa kita memiliki kapasitas untuk melangkah lebih jauh. Jalur publikasi
ini adalah alternatif yang sangat relevan, terutama bagi mahasiswa yang memang
memiliki minat kuat dalam dunia riset dan akademik” ujar beliau
Lebih jauh, pihak fakultas juga
melihat capaian ini sebagai pemicu perubahan paradigma dalam menyikapi proses
akhir pendidikan sarjana. Dosen Pembimbing Herman, Dr. Ade Irma, menyebut bahwa
prestasi ini adalah titik awal munculnya tradisi ilmiah baru di kalangan
mahasiswa FDK.
“Kami berharap, semakin banyak
mahasiswa yang menjadikan riset bukan sebagai beban, tapi sebagai panggilan
untuk memberi dampak,” tuturnya
Herman: Aktivis, Konten Kreator,
dan Akademisi Muda
Di balik sosok akademisnya,
Herman juga dikenal sebagai mahasiswa berprestasi, aktivis sosial dan konten
kreator edukatif. Ia adalah pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat Pilar Generasi
Emas Indonesia (@paras.idn), sebuah komunitas yang fokus pada lima bidang
penting: pendidikan, lingkungan, kesehatan, pariwisata dan ekonomi kreatif, dan
teknologi digtal. Ia juga menyandang predikat Favorite Gender Champion UIN
Ar-Raniry tahun 2022 dan aktif mengedukasi publik tentang isu-isu sosial
melalui konten #edutips.
Di tengah kesibukannya, Herman
tak pernah absen dari dunia tulis-menulis. Sebelum menulis artikel yang
dipublikasikan, ia telah banyak menulis di berbagai media daring. Ketekunannya
dalam menulis dan riset telah menjadi bekal kuat yang mendorongnya menembus
jalur kelulusan non-skripsi ini.
Menatap Masa Depan
Usai lulus, Herman menyatakan
akan terus melanjutkan kiprah di bidang akademik dan pengabdian masyarakat. Ia
juga menyimpan harapan untuk melanjutkan studi ke jenjang magister/S2, sambil
tetap aktif di dunia konten edukatif dan sosial.
“Bagi saya, ini bukan akhir,
melainkan awal dari perjalanan baru. Saya ingin terus belajar, terus menulis,
dan terus berdampak,” ucapnya penuh semangat
Capaian Herman adalah bukti bahwa
batas-batas dalam dunia pendidikan bisa diperluas, ketika inovasi, ketekunan,
dan keberanian untuk mencoba hal baru menyatu dalam semangat belajar. Kisahnya
menjadi inspirasi, bahwa lulus bukan hanya tentang menyelesaikan, tapi juga
berdampak.