![]() |
Mantan Anggota DPRK Kota Lhokseumawe tiga periode, Roslina, S.Kom |
Newsrbaceh.com I Lhokseumawe – Mantan Anggota DPRK Kota Lhokseumawe tiga periode, Roslina, S.Kom, menyampaikan apresiasi terhadap langkah-langkah kebijakan yang mulai ditunjukkan oleh Wali Kota terpilih, Dr. Sayuti Abubakar, S.H. Ia menilai, komitmen untuk membangun pemerintahan yang bersih, transparan, dan profesional sangat dibutuhkan demi mewujudkan perubahan nyata di Kota Lhokseumawe lima tahun ke depan.
Dalam rilis yang dikirimkan ke newsrbaceh.com
pada Selasa (22/4), Roslina menekankan pentingnya dukungan dari seluruh elemen
masyarakat untuk mendukung kepemimpinan baru di Kota Lhokseumawe. Ia menegaskan
bahwa integritas dan profesionalisme harus menjadi dasar dalam menjalankan roda
pemerintahan, terutama dalam membangun kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN)
di lingkungan Pemko Lhokseumawe.
“Kepemimpinan wali kota harus
benar-benar didasarkan pada profesionalisme dalam menerapkan kedisiplinan ASN,
berdasarkan asas disiplin, transparansi, etos kerja, dan jenjang karier yang
jelas,” ujar Roslina.
Roslina juga mengkritisi budaya
lama yang kerap mewarnai birokrasi, seperti praktik jual beli jabatan melalui
tim sukses, partai koalisi, maupun orang-orang dekat kepala daerah. Menurutnya,
budaya seperti itu harus segera dihentikan demi terciptanya pemerintahan yang
sehat dan profesional.
“Saya yakin komitmen wali kota
terpilih punya niat baik. Mari kita berikan hak prerogatif penuh kepada beliau
untuk menentukan jajaran kepala OPD melalui proses asesmen yang baik, agar
menghasilkan perangkat kerja yang kompeten dan mampu menjalankan strategi
pemerintahan dengan efektif,” tegas politisi yang pernah mewakili Dapil III
Kecamatan Blang Mangat itu.
Sebagai salah satu srikandi DPRK
yang cukup lama berkecimpung dalam dunia politik, Roslina mengaku memahami
dinamika internal pemerintahan, termasuk peran partai koalisi, tim sukses, dan
para pendukung. Namun, ia mengingatkan bahwa semua pihak harus menahan diri dan
memberi ruang kepada wali kota untuk bekerja secara profesional.
“Wali kota terpilih tidak bisa
bekerja sendiri. Dibutuhkan tim kerja yang solid untuk menjalankan
kebijakan-kebijakan strategis. Maka pondasi pertama yang harus dibangun adalah
rotasi-mutasi kepala OPD yang memiliki kapasitas, loyalitas, dan inovasi,” jelasnya.
Selain isu tata kelola
pemerintahan, Roslina juga menyoroti pentingnya fokus pada pembangunan sektor
perumahan untuk masyarakat miskin. Ia meminta agar program rumah layak huni
dijadikan sebagai prioritas utama dalam visi dan misi wali kota terpilih.
“Masih banyak masyarakat di
daerah-daerah terpencil Kota Lhokseumawe yang belum memiliki rumah layak. Saya
berharap program 1.000 rumah miskin per tahun bisa dijalankan secara nyata,
sehingga dalam lima tahun ke depan, setidaknya 5.000 rumah dapat dibangun untuk
rakyat miskin,” ungkapnya.
Roslina berharap, kepemimpinan
Wali Kota Sayuti Abubakar mampu membawa perubahan signifikan yang dirasakan
langsung oleh masyarakat, terutama mereka yang selama ini berada di lapisan
bawah.