• Topik Utama

    Copyright © Berita Aceh Terkini
    Best Viral Premium Blogger Templates
    NEWS RBACEH :
    Raja Baginda...

    Iklan

    Pemko Lhokseumawe Ekspos Skema Sampah, Tim Ahli Ungkap Temuan Strategis

    Admin
    4/19/25, 16:30 WIB Last Updated 2025-04-19T09:39:22Z

    Pemko Lhokseumawe Ekpose Skema Penanganan Sampah Komprehensif, 6 Tenaga Ahli Temukan Fakta Mengejutkan

    Newsrbaceh.com | Lhokseumawe – Pemerintah Kota Lhokseumawe mengekspos skema dan model penanganan sampah secara komprehensif dalam sebuah ekspose publik yang digelar di Aula Hotel Rajawali, Sabtu (19/4/2025). 


    Kegiatan ini melibatkan enam tenaga ahli dari berbagai bidang untuk memaparkan hasil survei dan observasi lapangan terhadap sistem pengelolaan sampah kota.


    Para pakar yang hadir antara lain Prof. Dr. Ir. Indra Mawardi, S.T., M.T. (Politeknik Negeri Lhokseumawe), Ir. Vitex Grandis (Ikatan Alumni ITB), Dr. Ir. Yusra, M.P. (Universitas Malikussaleh), Titik Nuraini (Sekolah Sampah Nusantara, Jakarta), Dr. Indra Wijaya, S.E., M.Si., serta Dr. (Hc.) Budi Rahayu, S.E., M.M. (Institut Teknologi Bandung).


    Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, S.H., M.H., yang membuka acara, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kolaborasi semua pihak. 


    Ia menyebutkan bahwa Lhokseumawe menghasilkan 100 hingga 110 ton sampah setiap harinya, jumlah yang menjadi tantangan besar jika tidak dikelola dengan tepat.


    “Pengelolaan sampah adalah isu krusial yang terkait langsung dengan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan citra kota,” ujar Sayuti.


    Sebagai langkah strategis, Sayuti menyebut program unggulan seperti “broeh jeut keu peng” yang menekankan pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan berbasis data dan kajian ilmiah.


    Hasil survei yang dipaparkan para ahli mengungkap kondisi nyata di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alue Lim, yang setiap hari menerima sekitar 110 ton sampah. Sistem open dumping di lokasi ini dinilai sudah tidak layak dan berpotensi ditutup. 


    Selain itu, ditemukan fakta bahwa sampah yang masuk masih bercampur antara organik dan anorganik, terutama dari pasar tradisional dan tempat makan.


    Dari 13 titik survei, beberapa lokasi dinyatakan masuk zona merah pengelolaan sampah. Di antaranya adalah kawasan pemukiman Pusong, Pasar Buah, Jalan Perdagangan–Suka Ramai, serta kawasan Reservoir–Waduk.


    Khusus untuk pemukiman Pusong, dengan jumlah penduduk sekitar 3.000 KK atau 8.000 jiwa, tim mencatat produksi sampah harian mencapai 4 ton per hari. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Pemko dalam menyusun kebijakan lanjutan.


    Dengan temuan ini, Pemko Lhokseumawe diharapkan dapat merumuskan kebijakan berbasis data dan aksi nyata demi menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Nasional

    +