• Topik Utama

    Copyright © Berita Aceh Terkini
    Best Viral Premium Blogger Templates
    NEWS RBACEH :
    Raja Baginda...

    Iklan

    ISMI Aceh Umumkan Akan Fasilitasi Investasi Pabrik Minyak Goreng dalam Silaturahmi Ramadhan

    Admin
    3/19/25, 12:40 WIB Last Updated 2025-03-19T05:40:07Z

    ISMI Aceh Umumkan Akan Fasilitasi Investasi Pabrik Minyak Goreng dalam Silaturahmi Ramadhan

    Newsrbaceh.com | Banda Aceh - Suasana keakraban dan kehangatan memenuhi Saudagar Cafe saat Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh melaksanakan kegiatan silaturahmi dan iftar jama’i atau buka puasa bersama, Banda Aceh, Selasa (18/3/2025). 


    Kegiatan yang dihadiri oleh puluhan anggota, tokoh-tokoh penting, hingga mitra ISMI Aceh ini menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan di bulan Ramadhan serta meningkatkan sinergi dalam membangun perekonomian Aceh yang lebih maju dan inklusi.


    Ketua ISMI Aceh terpilih, Nurchalis, dalam sambutannya menyatakan bahwa ISMI Aceh siap hadir untuk memberi kontribusi nyata bagi pembangunan perekonomian daerah. 


    Menurutnya, kondisi ekonomi Aceh hari ini dihadapkan dengan sejumlah tantangan yang kompleks, mulai dari sisi lemahnya pembangunan ekonomi, kemiskinan, hingga angka pengangguran dan berbagai permasalahan lainnya. 


    Untuk itu, dirinya berkomitmen bersama dengan pengurus ISMI Aceh yang lain akan menyusun strategi, membuka forum diskusi, hingga akhirnya nanti bisa mengakomodasi sejumlah rekomendasi terbaik dalam menggerakkan roda perekonomian daerah, di samping juga menguatkan ISMI sebagai subjek percontohan pembangunan ekonomi umat.


    “Untuk itu, kami mengharapkan dukungan dari semua pihak, karena ke depan kita akan jadikan Aceh sebagai corong nasional. Aceh akan kita giring untuk terus mewarnai pengembangan ekonomi umat, dan kita juga mendukung program visible Mualem-Dek Fadh yang hari ini menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh,” ujar Nurchalis.


    Dalam kesempatan tersebut, Nurchalis juga mengabarkan bahwa dalam rentang waktu yang tidak lama lagi, ISMI akan memfasilitasi kehadiran calon investor asing untuk berinvestasi di Provinsi Aceh. 


    Calon investor itu berasal dari Perkumpulan Pengusaha Muslim China yang memiliki minat akan membawa sejumlah program mereka ke Aceh, salah satunya yaitu pembangunan pabrik refinery atau pabrik minyak goreng. 


    “Insyaallah nanti di acara halal bihalal, Ibu Sekjen ISMI Hj Juliana Wahid mau hadir, dan menyertai beliau akan hadir beberapa calon investor ke Aceh. Ini akan kita diskusikan nanti di acara halal bihalal dan saya akan mempertemukan calon investor ini dengan tokoh-tokoh kita semua,” ungkapnya. 


    Selain itu, Nurchalis menyatakan bahwa kepemimpinannya di periode ini akan melahirkan banyak program yang bernilai manfaat bagi kemaslahatan ekonomi umat. Sekretariat ISMI Aceh akan dikreasi menjadi “satu bidang, satu UMKM unggulan”. 


    “Stuktural ISMI Aceh ini kan ada bidangnya masing-masing. Nah, dari bidang-bidang itu nanti akan kita coba arahkan harus ada hasil yang bisa dipertanggungjawabkan. Jadi kita arahkan seperti itu karena ke depan kita harus berkontribusi kepada rakyat Aceh,” jelasnya. 


    “Jadi tolong disampaikan bahwa ISMI Aceh hari ini ada untuk memberikan kontribusi pengembangan ekonomi umat, mendukung perbankan syariah dan siap memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat Aceh,” tambahnya. 


    Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Pimpinan Pusat (MPP) ISMI, Hj Hasdiana, dalam sambutannya menyampaikan informasi bahwa kepengurusan ISMI Aceh periode 2025-2030 akan dilantik secara serentak bersamaan dengan kepengurusan ISMI provinsi lainnya di Jakarta dalam waktu dekat ini.


    ”Pelantikan tersebut direncanakan akan dirangkai dengan kegiatan Expo Akbar oleh Perkumpulan Pengusaha Muslim China yang oleh beberapa pengusaha ini juga akan hadir ke Aceh karena berminat ingin menanamkan modal usaha (investasi) untuk pembangunan pabrik refinery atau pabrik minyak goreng,” ujar Hj Hasdina atau yang akrab disapa Bu Ana.


    “Insyaallah, Aceh akan menjadi corong nasional dan akan mewarnai pengembangan ekonomi umat. Hari ini Aceh mendapat banyak lirikan di beberapa titik bidang ekonomi yang memang sangat urgensi dan belum dipunyai di Aceh, salah satunya pabrik refinery atau pabrik minyak goreng,” tambah Bu Ana.


    *ISMI Aceh Akan Menjadi Organisasi yang Kuat*


    Keistimewaan kegiatan silaturahmi dan iftar jama’i bersama anggota, tokoh-tokoh penting dan mitra MPW ISMI Aceh di Saudagar Cafe turut menjadi spesial dengan penyampaian tausiyah keagamaan yang disampaikan oleh Pimpinan Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Al Anshar Lambaro, Aceh Besar, Tgk Akmal Abzal SHi.


    Dalam tausiyahnya, Tgk Akmal Abzal mengajarkan nasihat kehidupan dari sebuah kisah hidup Maulana Jalaluddin Rumi dengan guru spiritualnya Mualana Syamsuddin Tabriz. Tgk Akmal menceritakan kisah saat Maulana Jalaluddin Rumi membeli arak demi gurunya. 


    Singkat cerita, Maulana Syamsuddin Tabriz meminta Maulana Jalaluddin Rumi membelikannya arak. Jalaluddin Rumi yang mendengarnya sempat kaget dengan permintaan tersebut, namun karena kecintaannya kepada gurunya itu, Maulana Rumi pergi untuk membelikan arak.


    Maulana Rumi pergi ke sebuah permukiman, awalnya masyarakat sekitar yang melihat tidak menaruh curiga, namun begitu ia masuk ke kedai yang identik dengan miras, beberapa orang terkejut dan akhirnya menguntitnya.


    Sejumlah orang mulai menguntit, diikuti terus hingga jumlahnya bertambah banyak. Hingga dalam perjalanan pulang sampailah Maulana Rumi di depan masjid tempat ia sering menjadi imam bagi masyarakat kota. 


    Salah seorang yang mengikutinya berteriak, “Syekh Jalaluddin yang setiap hari jadi imam shalat kalian, baru saja pergi membeli minuman!!” orang itu berkata sambil menyingkap jubah yang dipakai Maulana Rumi.


    Khalayak yang memegang botol yang dipegang Maulana Rumi akhirnya bergantian menyerang kehormatannya, memukulinya hingga serban yang ada di kepalanya lengser ke leher. 


    Melihat Rumi yang hanya diam saja tanpa melakukan pembelaan, orang-orang merasa semakin yakin bahwa Rumi memang bersalah. Massa tidak kasihan dan terus menghajar Rumi. 


    Di saat Rumi sedang diamuk massa, tiba-tiba terdengar suara dari guru Rumi, Syamsuddin Tabriz, “Wahai orang-orang tak tahu malu, kalian telah menuduh seorang alim dan faqih dengan tuduhan minum arak, ketahuilah bahwa yang ada di botol itu hanya air biasa”.


    Salah seorang dari massa masih mengelak, “ini bukan air biasa, ini arak”.


    Syamsuddin Tabriz kemudian mengambil botol tersebut, membuka tutupnya dan meneteskan isinya ke tangan orang-orang agar mereka mencium baunya. Mereka terkejut karena yang ada di botol itu memang air biasa. Mereka memukuli kepala mereka sendiri dan bersimpuh di kaki Maulana Rumi.


    Massa berdesak-desakan untuk meminta maaf dan menciumi tangan Maulana Jalaluddin Rumi hingga pelan-pelan mereka pergi satu demi satu.


    Kepada Maulana Syamsuddin Tabriz, Rumi berkata: “Malam ini kau membuatku terjerumus dalam masalah besar sampai aku harus menodai kehormatan dan nama baikku sendiri, apa maksud dari semua ini?”


    “Agar kau mengerti bahwa wibawa yang kau banggakan ini hanya khayalan semata. Kau pikir penghormatan orang-orang awam seperti mereka itu sesuatu yang abadi?” tanya Tabriz.


    Tabriz kembali melanjutkan: “padahal, hanya karena satu botol minuman saja, semua penghormatan itu sirna dan mereka meludahimu, memukul kepalamu. Inilah kebanggaan yang selama ini kau perjuangkan dan akhirnya lenyap dalam sesaat, bersandarlah kepada yang tidak tergoyahkan oleh waktu dan tidak terpatahkan oleh perubahan zaman” demikian pesan Tabriz kepada Maulana Jalaluddin Rumi.


    Dari cerita ini, Tgk Akmal Abzal menjelaskan bahwa seseorang akan menjadi besar apabila orang tersebut telah melalui berbagai turbulensi kehidupan.


    Selayaknya ISMI Aceh yang eksistensinya terus membesar dan memberi pengaruh penting bagi kemaslahatan umat, pastinya Tgk Akmal Abzal meyakini bahwa ISMI Aceh telah melalui serangkaian dinamika naik-turun yang dinilainya natural dalam membesarkan nama sebuah organisasi.


    “Kalau kita lebih duluan ingin cari besar tetapi tidak melalui proses dinamika yang kita jalani, maka kita akan besar bagaikan orang yang dikarbit. Begitu ada ombak sedikit jatuh, begitu ada gelombang sedikit cengeng. Akhirnya apa?  Kita akan menjadi orang yang akan diperbincangkan karena tidak tahan menghadapi bantingan,” ujar Tgk Akmal Abzal. 


    Untuk diketahui, kegiatan silaturahmi dan iftar jama’i kepengurusan MPW ISMI Aceh ini dihadiri oleh para guru besar dari perguran tinggi, Dewan Pembina dan Penasihat ISMI Aceh, terlihat hadir Prof Syamsul Rijal, Prof Syahrizal Abbas, Prof Eka Srimulyani, Prof Muhibbuthabary, Dr Mulia Rahman, hingga Dr Jamaluddin Thaib.


    Acara dengan nuansa kekeluargaan ini juga dibersamai oleh para unsur komponen yang melahirkan ISMI, dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).


    Hadir juga Deputi Institutional Banking and Goverment Relationship (IBGR) Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional I Aceh, Saiful Musadir. 


    Unsur pengurus MPW ISMI Aceh, dari Sekretaris Umum ISMI Aceh, Muhammad Balia, Bendahara Umum ISMI Aceh, Fuadri Satria, hingga jajaran pengurus harian lainnya hadir membersamai kegiatan perdana MPW ISMI Aceh yang baru.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Nasional

    +