![]() |
Sepenggal Kisah Karamah Allah Yarham Abu H. Usman bin Ali (Abu Kuta Krueng) |
Newsrbaceh.com | Aceh Utara - Masih ingat dan melekat di ingatan pada waktu itu tanggal 24 Februari 2020, Senin di Bulan Jumadil Akhir.
Saya adalah salah satu saksi dari karamah yang Allah berikan kepada almarhum Abu Kuta Krueng, seorang ulama kharismatik yang begitu dihormati di Aceh.
Hari itu, saya yang saat itu mengasuh Pesantren Dayah Keumaral Al-Aziziyah Landeng, merasa sangat berbahagia karena Abu Kuta Krueng bersedia hadir sebagai pemateri dalam agenda ijazah thariqah yang dihadiri oleh banyak jamaah.
Hari itu, matahari bersinar terik, menyelimuti bumi dengan hawa panas yang menyengat. Abu masih dalam perjalanan menuju pesantren, dan para hadirin mulai gelisah. Wajah mereka dipenuhi harap dan cemas apakah Abu benar-benar bisa hadir?
Di antara yang hadir, tampak pula ulama dari Malaysia, Ustaz Mahfud bin Muhammad, Waled Sirajuddin, pejabat dari Pemerintah Aceh Utara, serta tokoh-tokoh masyarakat.
Saya berulang kali menelepon ajudan Abu, menanyakan sudah sejauh mana perjalanan beliau.
Hingga akhirnya, tepat pukul 12.10 WIB, mobil yang membawa Abu memasuki kompleks pesantren. Seketika, seluruh hadirin berdiri.
Suasana yang tadinya penuh ketidakpastian berubah menjadi haru dan kebahagiaan. Namun, saat Abu melangkah keluar dari mobil, sesuatu yang menggetarkan jiwa terjadi.
Dari langit yang sejak pagi cerah tanpa awan, tiba-tiba turun rintik-rintik hujan. Butiran air jatuh perlahan, membasahi wajah-wajah kami yang telah lama merindukan kehadiran beliau.
Seolah semesta pun menyambut kedatangannya. Angin berembus lembut, menghapus teriknya matahari yang sejak pagi membakar bumi.
Saat itu, hati saya dipenuhi keyakinan ini bukan sekadar kebetulan. Ini adalah salah satu karamah yang Allah berikan kepada almarhum Abu Kuta Krueng.
Kini, beliau telah pergi untuk selamanya. Sosok yang dengan penuh keikhlasan melayani umat tak lagi berada di dunia ini.
Namun, jejak perjuangannya, ilmu yang ditinggalkannya, serta keteladanannya akan terus hidup dalam sanubari kita.
Semoga Allah menempatkan beliau di surga Firdaus, bersama para kekasih-Nya. Amin.
Sepenggal kisah itu Dikutip dari halaman Facebook Waled Landeng atau yang dikenal sekarang sebagai Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Tgk Teuku Zulfadli, SPdI MPd.