![]() |
Mahasiswa KKN 175 Universitas
Malikussaleh Perkenalkan Sistem Pertanian Berkelanjutan di Desa Teupin Keubeu
Newsrbaceh.com I Aceh Utara –
Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di tengah tantangan perubahan iklim
dan keterbatasan lahan pertanian, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh kelompok 175
memperkenalkan sistem pertanian berkelanjutan kepada petani di Desa Teupin
Keubeu, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara.
Kegiatan yang dilaksanakan pada
Sabtu (1/2/2025) ini bertujuan membantu petani lokal mengelola sumber daya alam
secara efisien, meningkatkan hasil panen, serta menciptakan sistem pertanian
yang ramah lingkungan. Program ini mengedepankan berbagai teknik, seperti
rotasi tanaman, penggunaan pupuk organik, dan pengelolaan air yang lebih baik.
Ketua Kelompok KKN 175, Andika
Pratama, menegaskan bahwa pendekatan pertanian berkelanjutan tidak hanya
bermanfaat bagi hasil panen petani, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami berharap para petani dapat mengadopsi praktik-praktik yang kami ajarkan
sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih optimal tanpa merusak ekosistem,”
ujar Andika.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
KKN 175, Umaruddin Usman, S.E., M.Si, menyatakan harapannya agar penerapan
metode pertanian ini dapat diperluas ke wilayah lain yang menghadapi
permasalahan serupa. “Program ini bisa menjadi model bagi daerah lain dalam menciptakan
ketahanan pangan yang lebih baik dan berkelanjutan,” katanya.
Dukungan terhadap program ini
juga datang dari Kepala Desa Teupin Keubeu, Nazaruddin, yang mengapresiasi
inisiatif mahasiswa KKN dalam mengenalkan sistem pertanian yang lebih efisien.
“Kami sangat menghargai usaha mahasiswa dalam membantu petani memahami metode
baru dalam bertani yang lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.
Salah satu petani desa, Mustafa,
mengaku memperoleh banyak manfaat dari program ini. “Sebelumnya, kami kesulitan
mengelola tanaman dengan metode yang benar. Berkat bimbingan mahasiswa KKN,
kami kini lebih memahami cara bertani yang lebih baik dan berkelanjutan,”
tuturnya.
Meski program ini menunjukkan
dampak positif, tantangan dalam penerapan pertanian berkelanjutan masih cukup
besar. Diperlukan dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak untuk memastikan
keberlanjutan program ini serta menjadikannya bagian dari kebijakan pertanian
nasional.
Kegiatan KKN Kelompok 175 ini
menjadi langkah awal yang penting dalam meningkatkan ketahanan pangan dan
mengedukasi petani tentang metode pertanian yang lebih ramah lingkungan. Dengan
adanya program seperti ini, diharapkan praktik pertanian yang berkelanjutan
dapat diadopsi lebih luas demi masa depan ketahanan pangan Indonesia yang lebih
baik.