Komisi II DPRA Kunjungi DKPPP kota Lhokseumawe Pantau Penanganan PMK di Lhokseumawe Jelang Meugang Ramadhan

Komisi II DPRA Kunjungi DKPPP kota Lhokseumawe Pantau Penanganan PMK di Lhokseumawe Jelang Meugang Ramadhan

Newsrbaceh.com | Lhokseumawe – Rombongan Komisi II DPRA yang diketuai Khairil Syahrial, ST, MAP melakukan kunjungan ke Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Pangan (DKPPP) Kota Lhokseumawe, Jumat 7 Februari 2025. 

Kunjungan ini bertujuan untuk memantau upaya penanganan dan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak menjelang tradisi meugang Ramadhan 1446 H.

Plt Kepala DKPPP Kota Lhokseumawe Noviyanti Rahmi.,ST,M.Si beserta jajaran menyambut kedatangan rombongan yang terdiri dari 12 anggota Komisi II DPRA. Dalam pertemuan tersebut, dibahas perkembangan terbaru kasus PMK di wilayah Lhokseumawe.

Update Penanganan PMK

Berdasarkan data DKPPP, pada akhir Desember 2024 dan Januari 2025, jumlah ternak yang terindikasi PMK mencapai 545 ekor. Namun, hingga awal Februari 2025, melalui vaksinasi, pemberian obat, serta pengawasan ketat, 537 ekor telah dinyatakan sembuh. 

Sementara itu, terdapat 1 ekor yang harus dipotong paksa dan 7 ekor lainnya mati akibat penyakit tersebut.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Sekretaris Dinas DKPPP drh. Usran Nas, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan drh. Afriza, serta Kepala Puskeswan Kecamatan Blang Mangat drh. Zulkarnain.

Komisi II DPRA menekankan pentingnya langkah preventif agar wabah PMK tidak mengganggu persiapan meugang, tradisi penting bagi masyarakat Aceh menjelang bulan suci Ramadhan. Mereka juga mendorong DKPPP untuk terus meningkatkan sosialisasi serta distribusi vaksin dan obat bagi peternak guna mencegah penyebaran lebih lanjut.

"Kami mengapresiasi upaya DKPPP dalam menangani PMK, dan berharap langkah-langkah ini terus diperkuat agar stok daging untuk meugang tetap aman," ujar Khairil Syahrial.

Dengan upaya pengendalian yang terus dilakukan, diharapkan kasus PMK di Kota Lhokseumawe dapat ditekan, sehingga masyarakat dapat menjalani tradisi meugang dengan tenang dan aman.