![]() |
Komandan Lanal Lhokseumawe Hadiri
Pembukaan OPS Patkor Malindo 167/25 di
Langkawi, Malaysia
Newsrbaceh.com I Lhokseumawe –
TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) kembali
memperkuat sinergi maritim melalui Operasi Patroli Terkoordinasi
Malaysia-Indonesia (Ops Patkor Malindo) 167/25. Operasi ini resmi dibuka di
Gedung Dewan Tun Rahah (DTR), Langkawi, Malaysia, dan dipimpin oleh Komandan
Gugus Keamanan Laut Komando Armada I (Danguskamla Koarmada I), Laksamana
Pertama TNI Anung Sutanto, S.Sos., M.Si.
Dalam operasi strategis ini,
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe, Kolonel Laut (P) Andi
Susanto, bertindak sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas), menegaskan
komitmen kuat Indonesia dalam menjaga stabilitas keamanan perairan perbatasan.
Selat Malaka dikenal sebagai
salah satu jalur pelayaran paling vital di dunia, namun juga rentan terhadap
berbagai ancaman, mulai dari illegal fishing, penyelundupan, perompakan, hingga
kejahatan lintas negara lainnya. Untuk itu, Ops Patkor Malindo 167/25 menjadi
langkah krusial dalam mengamankan perairan strategis yang menjadi urat nadi
perdagangan internasional.
![]() |
Komandan Lanal Lhokseumawe Hadiri Pembukaan OPS Patkor Malindo 167/25 di Langkawi Malaysia |
“Operasi ini bukan hanya soal patroli, tapi
wujud nyata sinergi TNI AL dan TLDM dalam menjaga stabilitas kawasan. Dengan
koordinasi yang solid, kita bisa mencegah berbagai ancaman yang berpotensi
mengganggu keamanan maritim dan kepentingan nasional,” tegas Kolonel Laut (P)
Andi Susanto.
Ops Patkor Malindo 167/25 akan
berlangsung dalam beberapa tahap yang mencakup Latihan bersama untuk
meningkatkan kesiapsiagaan tempur dan koordinasi taktis kedua angkatan laut, Patroli
maritim terkoordinasi guna mendeteksi dan menindak aktivitas ilegal di perairan
perbatasan dan Pertukaran data intelijen untuk meningkatkan efektivitas
pengawasan dan respons cepat terhadap potensi ancaman.
Ops Patkor Malindo bukan sekadar
patroli rutin, tetapi bukti komitmen kuat Indonesia dan Malaysia dalam menjaga
keamanan kawasan. Melalui kerja sama erat ini, diharapkan Selat Malaka tetap
aman, stabil, dan terbebas dari berbagai ancaman yang dapat mengganggu
aktivitas pelayaran internasional.
Ops Patkor Malindo 167/25
menegaskan bahwa keamanan maritim adalah tanggung jawab bersama. Dengan
kekuatan gabungan kedua negara, operasi ini menjadi langkah nyata dalam
memperkuat pertahanan maritim, menjaga kedaulatan perairan, serta memastikan
keselamatan jalur perdagangan global.