![]() |
Memahami Manajemen Risiko Keuangan, Jenisnya, dan Cara Penerapannya |
Newsrbaceh.com I Aceh - Pentingnya mengelola risiko keuangan bertujuan untuk menjaga agar pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan. Supaya ada sisa pendapatan yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Sepertinya kebanyakan dari kita mengenal prinsip “besar pasak daripada tiang”. Dengan kata lain, kita disarankan untuk menjaga pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan. Supaya ada sisa pendapatan yang bisa kita manfaatkan untuk keperluan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Perilaku seperti ini pada dasarnya sudah menunjukkan bahwa kita melakukan pengelolaan risiko atas kondisi keuangan.
Umumnya, kita menempatkan alokasi pengeluaran untuk membiayai berbagai kebutuhan pokok dulu, seperti keperluan sehari-hari, biaya sewa/cicil tempat tinggal, transportasi dan lain-lain. Baru setelah ada sisanya, jumlah tersebut yang disimpan atau ditabung.
Namun, seringkali dengan pola pengelolaan seperti ini pada akhirnya pendapatan habis untuk keperluan-keperluan yang tidak direncanakan dan tidak ada yang bisa disimpan.
Dalam dunia bisnis, berbagai jenis risiko (risk) bisa muncul di masa depan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami semua hal terkait manajemen risiko keuangan.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan penjelasan lengkap mengenai pengertian manajemen risiko keuangan. Selain itu, artikel ini juga menyajikan panduan tambahan tentang cara mengelola risiko keuangan secara efektif.
Pengertian Manajemen Risiko Keuangan
Risiko keuangan, atau financial risk, merupakan potensi kerugian yang dapat dihadapi oleh sebuah bisnis. Kerugian ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang dapat diprediksi maupun yang terjadi secara tak terduga.
Untuk mencegah atau mengurangi dampak risiko keuangan, diperlukan pengelolaan yang baik. Manajemen risiko keuangan adalah proses penyusunan strategi dan pemilihan langkah yang tepat untuk mengantisipasi risiko keuangan di masa mendatang.
Tahapan Melakukan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam manajemen risiko keuangan, terdapat beberapa langkah utama yang harus dilakukan, yaitu :
1. Identifikasi Risiko
Langkah awal adalah mengenali risiko yang mungkin muncul dalam bisnis. Proses ini membantu perusahaan memahami ancaman potensial serta menyusun strategi yang sesuai untuk menghadapi risiko tersebut.
2. Menyusun Indikator Penilaian dan Respons Risiko
Setelah risiko diidentifikasi, diperlukan indikator penilaian untuk menilai tingkat potensi kerugian. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, perusahaan dapat menentukan respons terhadap risiko, seperti menghindari (risk avoidance), berbagi risiko (risk sharing), mengurangi risiko (risk reduction), atau menerima risiko (risk acceptance).
3. Menyusun Perencanaan Risiko Keuangan
Perencanaan ini mencakup strategi rinci yang disusun berdasarkan hasil analisis dan respons terhadap risiko yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Implementasi Strategi
Strategi yang telah dirancang kemudian diterapkan dalam operasional bisnis. Tahap ini memerlukan komunikasi dan koordinasi yang baik untuk memastikan pelaksanaannya berjalan lancar.
5. Pemantauan dan Evaluasi Strategi
Langkah terakhir adalah memantau serta mengevaluasi strategi yang telah diterapkan. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek yang perlu diperbaiki, baik untuk strategi yang sedang berjalan maupun yang akan datang.
Jenis-Jenis Risiko Keuangan
Agar dapat mengelola risiko dengan lebih baik, berikut adalah beberapa jenis risiko keuangan yang perlu diketahui
1. Risiko Murni dan Spekulatif
• Risiko murni hanya berpotensi menimbulkan kerugian, seperti kecelakaan atau bencana.
• Risiko spekulatif dapat menghasilkan kerugian atau keuntungan, misalnya investasi saham.
2. Risiko Khusus dan Fundamental
• Risiko khusus bersifat personal dan dapat dikendalikan, seperti kerusakan properti.
• Risiko fundamental berdampak luas dan masif, seperti bencana alam.
3. Risiko Statis dan Dinamis
• Risiko statis tidak dipengaruhi faktor ekonomi, seperti bencana alam.
• Risiko dinamis muncul akibat perubahan ekonomi, seperti dampak teknologi otomatisasi.
Semoga informasi ini membantu Anda dalam memahami dan mengelola risiko keuangan bisnis secara lebih efektif.
Ditulis oleh : Farhan Syardhi
Prodi : Hukum Ekonomi Syariah
Kampus : STEI SEBI