![]() |
Tim Paslon 02 Bantah Tudingan Provokasi dalam Kericuhan
Pemira BEM Unimal
Newsrbaceh.com I Lhokseumawe – Tim pasangan calon
(Paslon) 02 dalam Pemilihan Raya (Pemira) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Universitas Malikussaleh (Unimal) membantah tuduhan provokasi yang berujung
pada kericuhan fisik. Dalam konferensi pers yang digelar di Sekretariat Bersama
Jurnalis, Jibie Kupi, Kota Lhokseumawe, Sabtu (7/12),
Juru bicara tim Paslon 02, Mario, meluruskan kronologi
insiden yang terjadi di luar persidangan sengketa Pemira.
Bantahan dan Kronologi Versi Paslon 02
Menurut Mario, insiden tersebut bermula dari kesalahpahaman
di luar gedung persidangan. Situasi awalnya berjalan kondusif, dengan
masing-masing pendukung menyaksikan jalannya persidangan dari luar. Ketegangan
memuncak saat seorang pendukung Paslon 01 merasa terganggu oleh aktivitas
pendukung Paslon 02 yang merokok di lokasi.
"Kami menegaskan bahwa pendukung kami tidak pernah
memulai tindakan provokatif. Kesalahpahaman ini diperburuk oleh respons
emosional salah satu pendukung Paslon 01 yang memicu konflik fisik," tegas
Mario.
Ia menjelaskan bahwa bentrokan sempat reda dengan
spontanitas kedua belah pihak, namun situasi kembali memanas saat beberapa
pendukung Paslon 02 yang sedang beristirahat di kantin dekat gerbang kampus
didatangi oleh pihak yang terlibat dalam bentrokan sebelumnya. Salah seorang
pendukung Paslon 02 berinisial MDR (21) bahkan mengalami luka dan harus mencari
perlindungan di rumah warga sekitar.
Proses Pemira Masih Berjalan
Mario juga mengingatkan bahwa hasil Pemira belum bersifat
final karena masih dalam proses sengketa yang sesuai mekanisme resmi
penyelenggara Pemira.
"Proses pleno
sebelumnya sedang kami kaji melalui jalur sengketa sebagaimana diatur dalam
peraturan. Kami menghormati jalannya persidangan dan meminta publik tidak
terpengaruh oleh narasi yang mengesampingkan proses ini," ujar Mario.
Tim Paslon 02 mengkritisi pemberitaan yang dinilai sepihak
dan tidak sesuai fakta di lapangan. Mereka menyerukan media untuk menjaga
netralitas dan menghindari pemberitaan yang belum terverifikasi, yang dapat
memperkeruh situasi.
"Kami membantah
tudingan bahwa pendukung kami menghadang pendukung Paslon 01 di depan pintu
gerbang kampus. Mari menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang agar
situasi tidak semakin memanas," tambah Mario.
Tim Paslon 02 juga menyayangkan respons pihak kampus dan
penyelenggara Pemira atas kericuhan yang terjadi. Mereka berharap kampus dan
penyelenggara bisa menjadi mediator yang efektif dalam menyelesaikan konflik
ini.
"Kami berharap pihak kampus dan penyelenggara Pemira
mengambil peran aktif sebagai mediator demi mencegah kejadian serupa di masa
depan," ujar Mario.
Terkait insiden kekerasan, salah satu pendukung Paslon 02,
MDR (21), telah melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian
Terpadu (SPKT) Polres Lhokseumawe untuk ditindaklanjuti secara hukum.
Kericuhan yang terjadi dalam Pemira BEM Unimal kini menjadi
perhatian luas, dengan harapan semua pihak dapat menjaga kondusivitas dan
menyelesaikan perbedaan melalui mekanisme yang ada.