Fitri Alaina, S.Keb.,Dipl. Cosmetocologi, Dipl. IBSTA |
Lhokseumawe, Newsrbaceh.com – Fenomena politik uang
dalam pemilu kembali menjadi sorotan. Kali ini, selebgram Aceh yang dikenal
sebagai Inces Alaina turut memberikan pandangannya terkait isu ini.
Bernama Lengkap Fitri Alaina,
S.Keb.,Dipl. Cosmetocologi, Dipl. IBSTA ini juga Pernah mencoba terjun ke
dunia politik sebagai calon legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
Inces Alaina kini mengambil peran untuk menyuarakan keprihatinannya terhadap
praktik politik uang yang dianggap telah mendarah daging dalam budaya politik
Indonesia.
Menurut Alaina yang juga pemilik klinik kecantikan F.a
BeautySkin, praktik politik uang terus terjadi karena rendahnya pemahaman
masyarakat tentang dampak buruknya. "Kurangnya edukasi pemilih membuat
masyarakat sulit memahami batasan praktik politik uang dan bahayanya bagi
demokrasi. Padahal, ini menjadi salah satu penyebab utama politik uang terus
berkembang," ujar Alaina.
Penyebab Politik Uang: Faktor Ekonomi hingga Budaya
Dalam pernyataannya, Inces Alaina mengutip analisis para
ahli yang menyebutkan tiga faktor utama penyebab politik uang, yakni:
Faktor Politik
Banyak calon pemimpin hanya fokus memenangkan pemilu tanpa
memiliki program konkret, sementara partai politik cenderung hanya mendukung
pencalonan tanpa memberikan pembekalan kepada kandidat.
Faktor Hukum
Lemahnya regulasi
menjadi tantangan besar. "Saat ini, hanya pemberi politik uang yang
dihukum, sementara penerima seringkali tidak tersentuh hukum,"
ungkapnya.
Faktor Budaya
Budaya ‘tidak enak menolak pemberian’ dan kebiasaan membalas
jasa dimanfaatkan para politisi untuk melanggengkan politik uang.
Bahaya Politik Uang bagi Masa Depan Demokrasi
Alaina menegaskan, politik uang adalah bentuk ketidaksiapan
calon pemimpin untuk bersaing secara sehat. “Ini bukan hanya soal integritas,
tetapi juga soal bagaimana pemimpin yang lahir dari politik uang tidak memiliki
jiwa kepemimpinan sejati. Mereka hanya mengandalkan uang untuk membeli suara,
bukan program kerja,” tegasnya.
Fenomena ini, menurutnya, turut mencerminkan ketimpangan
dalam masyarakat. Kaum terpelajar sering kali terlalu sibuk dengan dunianya
sendiri, sehingga masyarakat awam kurang mendapatkan edukasi tentang pentingnya
memilih pemimpin yang berintegritas.
“Kaum intelektual memiliki peran penting untuk memberikan
pemahaman kepada masyarakat. Ini tanggung jawab kita semua, agar praktik
politik uang tidak lagi menjadi budaya yang diwariskan,” imbuh Alaina Yang
memiliki multitelent dan segudang prestasi.
Harapan untuk Pilkada yang Lebih Bersih
Menutup pernyataannya, Alaina mengajak masyarakat Aceh,
khususnya generasi muda, untuk lebih kritis dan aktif dalam memerangi politik
uang. “Politik uang bukan hanya melanggar aturan pemilu, tetapi juga
menghancurkan masa depan demokrasi kita. Jangan biarkan suara kita
diperjualbelikan demi kepentingan sesaat,” pungkasnya.
Dengan tema seperti ini, Inces Alaina berharap isu politik uang menjadi perhatian serius, tidak hanya oleh pemilih, tetapi juga oleh para calon pemimpin yang ingin membangun bangsa dengan integritas dan kejujuran.