Kampanye Akbar Partai Aceh, Kolaborasi Seni dan Politik di Lapangan Gajah |
Newsrbaceh.com | Lhokseumawe - Suasana Lapangan Gajah, Hagu Barat Laut, berubah meriah dengan ribuan pendukung yang hadir dalam kampanye akbar pasangan calon kepala daerah dari Partai Aceh. Sabtu 23 November 2024.
Kampanye ini menghadirkan kolaborasi menarik antara seni budaya Aceh dan semangat politik yang membara.
Acara yang dimulai pukul 13.30 WIB ini dimeriahkan oleh sejumlah bintang tamu, seperti Imum Jhon, Joel Keudah, dan The Pingkom, yang sukses menghibur massa.
Penampilan Rapai Geleng dari Sanggar Cut Meutia juga menjadi sorotan, memukau penonton dengan atraksi seni tradisional yang kental dengan nilai budaya Aceh.
MC Ridho, yang dikenal dengan gaya komunikasinya yang energik, berhasil membangun antusiasme massa sepanjang acara.
Sorak-sorai dan semangat pendukung terus menggema saat calon Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, S.H., M.H., Husaini, S.E., dan calon Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, Fadhlullah, S.E., menyampaikan visi dan misi mereka.
Pasangan nomor urut 02 ini menegaskan komitmennya untuk membawa perubahan signifikan, baik di tingkat kota maupun provinsi.
“Kami akan memastikan pembangunan yang berkelanjutan dengan tetap mengedepankan nilai-nilai keislaman dan budaya Aceh,” tegas Sayuti Abubakar dalam orasinya.
Sementara itu, H. Muzakir Manaf, yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh penting di Aceh, menyampaikan pesan persatuan kepada seluruh masyarakat.
“Aceh membutuhkan pemimpin yang kuat dan bersatu untuk memperjuangkan hak-hak rakyat. Bersama kita akan mewujudkan Aceh yang lebih sejahtera,” ujarnya dengan penuh semangat.
Acara ini sekaligus menjadi bukti kekuatan Partai Aceh dalam memadukan seni, budaya, dan politik sebagai alat komunikasi yang efektif dengan masyarakat.
Ribuan pendukung yang hadir mencerminkan antusiasme warga terhadap pasangan calon ini.
Dengan visi yang ditawarkan, pasangan Sayuti-Husaini serta Muzakir-Fadhlullah optimis mampu meraih dukungan mayoritas pada pemilihan mendatang.
Kampanye akbar ini pun menjadi momentum yang memperkuat posisi mereka dalam peta politik Aceh.