Kapolres Aceh Utara Tinjau Lokasi
Banjir di Matangkuli, 709 Rumah Terendam, 7 Desa Terisolir
Newsrbaceh.com I LHOKSUKON
- Kapolres Aceh Utara, AKBP Nanang Indra Bakti, S.H., S.I.K., meninjau langsung
lokasi banjir yang merendam sejumlah desa di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara,
pada Selasa (8/10/2024).
Dalam kunjungannya, Kapolres
turut meninjau kondisi Mapolsek Matangkuli serta Asrama Polri yang ikut
terendam air dengan ketinggian mencapai 30 cm.
Dalam kunjungan tersebut,
Kapolres AKBP Nanang Indra Bakti, S.H., S.I.K. memastikan kondisi masyarakat
terdampak dan mengevaluasi sejauh mana dampak banjir terhadap infrastruktur
kepolisian dan pelayanan publik.
"Peninjauan ini dilakukan
sebagai langkah awal untuk merumuskan tindakan preventif dan solutif yang dapat
diambil oleh Kepolisian dalam mendukung penanganan bencana," ujar Kapolres
Aceh Utara melalui Kasi Humas Iptu Bambang.
Menurut data yang dihimpun pihak
Kepolisian, banjir kali ini telah merendam setidaknya 19 desa di wilayah
Kecamatan Matangkuli. Sebanyak 709 rumah warga terendam, dan 7 desa di
antaranya berada dalam status terisolir. Desa-desa yang terdampak isolasi tersebut
meliputi Gampong Tanjong Haji Muda, Lawang, Siren, Meunye Pirak, Pante Pirak,
Alue Thoe, dan Gampong Tumpok Barat.
Selain menggenangi rumah warga,
banjir ini juga merendam sekitar 370 hektar sawah yang tengah dalam masa tanam.
Warga masyarakat sejauh ini masih bertahan di rumah masing-masing, meskipun
kondisi air belum surut.
Banjir juga mengganggu sejumlah
fasilitas publik, seperti Mapolsek Matangkuli, Kantor Camat, Koramil,
Puskesmas, serta beberapa fasilitas pendidikan di desa-desa yang terdampak.
Sejumlah ruas jalan penghubung
antar gampong pun tidak bisa lagi dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda
empat. Untuk aktivitas sehari-hari, warga terpaksa menggunakan sampan
tradisional sebagai transportasi alternatif, sementara jalan lain digunakan
sebagai rute darurat.