Menanti Kiprah Parlemen Kota Lhokseumawe 2024-2029: Antara Harapan Atau Mimpi Belaka

Menanti Kiprah Parlemen Kota Lhokseumawe 2024-2029: Antara Harapan dan Kenyataan

Newsrbaceh.com | Lhokseumawe – DPRK Kota Lhokseumawe periode 2024-2029 baru saja dilantik dalam sebuah upacara resmi yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri. Pelantikan ini diharapkan menjadi awal dari berbagai terobosan dan perubahan yang berarti bagi masyarakat kota ini. Selasa 10 September 2024.

Komposisi DPRK kali ini didominasi oleh wajah-wajah baru, dengan 3 partai besar yakni Partai Aceh dan Partai Nasdem masing-masing meraih 5 kursi, serta Partai Golkar dengan 4 kursi. Ketiga partai ini secara otomatis akan mengisi posisi pimpinan DPRK.

Khalid Ashim, inisiator Forum Kolaborasi Masyarakat Indonesia (FKM) Kota Lhokseumawe, dalam siaran persnya menggarisbawahi sejumlah hal penting yang perlu menjadi perhatian masyarakat. Menurutnya, anggota DPRK yang baru dilantik harus benar-benar menjalankan fungsi mereka sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2014. 

DPRK memiliki tiga fungsi utama: legislasi (pembuatan qanun/aturan), anggaran (penganggaran), dan pengawasan (kontrol) terhadap eksekutif. Khalid mengingatkan agar anggota dewan tidak hanya diam dan pasif, tetapi aktif dan memahami kewajiban mereka sebagai pelayan rakyat.

Selain itu, Khalid menyoroti pentingnya efisiensi dalam pengalokasian anggaran. Masih banyak masyarakat yang bergelut dengan kemiskinan dan kesulitan ekonomi. 

Oleh karena itu, pengawasan terhadap eksekutif dan realisasi regulasi untuk percepatan pembangunan harus menjadi prioritas utama. Ia juga menekankan bahwa hubungan antara legislatif dan eksekutif harus saling bersinergi dan harmonis, tanpa terjebak dalam kepentingan politik sempit yang bisa merugikan masyarakat.

"Selamat bekerja kepada seluruh anggota DPRK yang baru dilantik. Semoga mereka dapat menjaga amanat rakyat dengan sebaik-baiknya. Apabila mereka bekerja dengan sepenuh hati dan fokus pada kesejahteraan masyarakat, diharapkan mereka tidak akan menghadapi hukuman pemilu di masa depan," tutup Khalid Ashim.

Dengan pelantikan ini, masyarakat Lhokseumawe menantikan langkah konkret dari para wakil rakyat baru mereka.

 Apakah mereka akan mampu memenuhi harapan dan menghadirkan perubahan nyata, ataukah justru menjadi mimpi belaka? Waktu yang akan menjawab.