Satpol PP WH Akan Gelar Operasi Penertiban ODGJ di Lhokseumawe |
Newsrbaceh.com | Lhokseumawe - Diketahui Sejak tahun 2022, jumlah penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di kota Lhokseumawe terus meningkat. Data dari Dinas Kesehatan mencatat bahwa pada tahun 2022 terdapat 500 penderita ODGJ, dan angka ini meningkat menjadi 544 pada tahun 2023.
Menangapi situasi ini, Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP WH) Kota Lhokseumawe akan menggelar operasi penertiban ODGJ mulai dari tanggal 15 Mei hingga 15 Juni 2024.
Kasatpol PP WH, Heri Maulana, mengatakan bahwa peningkatan jumlah ODGJ ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti pengaruh narkoba, belajar ilmu silat ghaib, penggunaan lem berlebihan, dan faktor keturunan.
“Banyak keluhan dan laporan masyarakat terkait gangguan kenyamanan di wilayah Kota Lhokseumawe akibat banyaknya ODGJ yang berkeliaran,” ujar Heri Maulana.
Operasi ini akan menyasar seluruh ODGJ yang berkeliaran di Kota Lhokseumawe.
Mereka yang terjaring dalam operasi ini akan direhabilitasi dan dibina di Balai Rehabilitasi Moral dan Akhlak DMN-Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi'i selama 3 hingga 6 bulan sebagai tahap awal. Jika kondisi mereka tidak memungkinkan untuk rehabilitasi di balai tersebut, mereka akan dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Aceh di Provinsi Aceh.
Tambah Heri, Pelaksanaan operasi ini memerlukan kerja sama lintas sektor, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Muspika, Kapus, dan para Keuchik di wilayah Kota Lhokseumawe.
Selama ini, beberapa ODGJ yang tertangkap dan dilihat di BERAKHLAK DMN-TIMS telah sembuh dan dikembalikan ke keluarga mereka. Ada juga yang sudah sembuh dan ditempatkan di BERAKHLAK DMN-TIMS III Gunung Salak, Aceh Utara, untuk melanjutkan pelatihan keterampilan berkebun dan beternak, " tambah Heri.
Dan untuk tempat rehabilitasi, Satpol PP WH telah menyediakan beberapa lokasi, antara lain di BERAKHLAK DMN-TIMS I di Mns Mee-Kandang Muara Dua, BERAKHLAK DMN-TIMS II di Gunung Salak - Aceh Utara, BERAKHLAK DMN-TIMS III di Alue Awe- Kandang Muara Dua (khusus wanita), dan BERAKHLAK DMN-TIMS IV di Bukit Panglima Goy Blang Panyang - Muara Satu.
“Kami berharap operasi ini dapat mengurangi jumlah ODGJ yang berkeliaran dan meningkatkan kenyamanan masyarakat di Kota Lhokseumawe,” tutup Heri Maulana.
Perlu diketahui, Program "Berakhlak" merupakan salah satu inovasi yang diluncurkan oleh Kasatpol PP, WH, dan Linmas sebagai upaya konkret dalam meminimalisir pelanggaran syariat Islam, mengatasi kenakalan remaja, mendampingi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), serta mengurangi penggunaan narkotika dan obat-obatan. terlarang (NAPZA), dan penyakit sosial lainnya.
Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk menegakkan peraturan yang berlaku, tetapi juga untuk memberikan edukasi dan pendampingan berkelanjutan kepada masyarakat.
Melalui program “Berakhlak”, berusaha membentuk generasi muda Aceh yang memiliki akhlak mulia dan mampu menjadi teladan bagi lingkungan sekitar. Program ini mencakup berbagai kegiatan, mulai dari sosialisasi dan penyuluhan, hingga pelatihan dan pendampingan yang intensif. Dengan pendekatan yang humanis dan edukatif, kami dapat menciptakan perubahan yang positif dalam masyarakat.
Dengan adanya program “Berakhlak”, kami berharap dapat mewujudkan generasi emas Aceh di masa depan – generasi yang tidak hanya cerdas dan terampil, tetapi juga memiliki akhlak yang luhur dan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Mari kita bersama-sama mendukung program ini untuk membangun Aceh yang lebih baik, lebih aman, dan lebih sejahtera.