Usung Program Pemudaokrasi, Yayasan Jinoe Kembali Raih Hibah Indika Foundation |
Newsrbaceh.com | Lhokseumawe – Yayasan Jinoe, sebuah organisasi nirlaba anak muda yang bergerak di bidang pendidikan perdamaian dan toleransi yang berbasis di Kota Lhokseumawe, Aceh, kembali terpilih sebagai salah satu penerima hibah Impact Large Grant Rindang dari Indika Foundation tahun 2024.
Hal ini diumumkan oleh Indika Foundation pada 23 April 2024 melalui Zoom Meeting yang dihadiri oleh 301 perwakilan organisasi/komunitas muda se-Indonesia.
Keberhasilan ini sangat mengecewakan bagi Yayasan Jinoe. Dari puluhan organisasi/komunitas alumni yang menerima hibah dari Indika Foundation sebelumnya, hanya 9 organisasi atau komunitas muda yang diundang untuk mengikuti seleksi Grant Rindang. Yayasan Jinoe kemudian berhasil lulus seleksi menjadi salah satu dari empat organisasi terpilih setelah melewati proses seleksi yang sangat ketat pada tahun ini.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan kembali yang diberikan Indika Foundation kepada Yayasan Jinoe melalui hibah ini. Ini ketiga kalinya kami memenangkan hibah ini. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan bekerja keras dalam membangun perdamaian dan toleransi di Aceh melalui kaum muda,” ujar Ramadhan, Ketua Pembina Yayasan Jinoe.
Lebih lanjut Ramadhan juga menambahkan bahwa pada tahun ini Yayasan Jinoe mengusung Program YOUTHOCRACY (Inisiatif Pembangunan Perdamaian Pemuda untuk Penguatan Toleransi dan Demokrasi) yang akan memperkuat kapasitas kepemimpinan dan nilai-nilai toleransi di kalangan pemuda Aceh melalui serangkaian pelatihan intensif dan forum kolaboratif.
"Setelah kami melakukan pelatihan kepada 25 orang kaum muda Aceh tahun lalu, bersama mereka kami akan mengadakan pelatihan intensif selama 2 hari di 10 kabupaten/kota di Aceh untuk menjangkau 250 pemuda dengan tujuan meningkatkan pemahaman mereka tentang perdamaian dan toleransi di Aceh" Ujar lulusan Program Studi Sosiologi Universitas Syiah Kuala ini.
Lebih lanjut, Yayasan Jinnoe juga akan mengadakan forum perdamaian di dua kampus, dengan tujuan mendorong dialog dan kerja sama antar 300 pemuda, akademisi, birokrat dan aktifis untuk membangun perdamaian di Aceh.
Yang paling unik dari proyek ini adalah para peserta Pelatihan YOUTHOCRACY akan ditantang untuk menyusun rekomendasi pembangunan untuk Aceh yang lebih inklusif melalui kertas kebijakan yang berisi permasalahan intoleransi di daerah masing-masing serta solusi yang ditawarkan oleh para pemuda.
.
”Hasil dokumen yang telah kami susun akan disampaikan langsung kepada para wali kota yang termasuk dalam kota-kota intoleran versi Setara Institute. Kami berharap agar para pemimpin daerah tersebut dapat memberikan perhatian dan komitmen yang kuat dalam menangani isu intoleransi di wilayah mereka.” Tambah pria yang akrab dipanggil Roma ini.
.
Sementara itu, Fachrurrazi, Direktur Yayasan Jinoe, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang terus mendukung Jinoe saat ini. Kolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta telah memungkinkan Jinoe untuk merasakan dampaknya yang luas di kalangan pemuda di Provinsi Aceh.
.
"Dalam kapasitasnya sebagai tempat bagi pemuda, Jinoe akan terus mengembangkan dan merancang program-program untuk meningkatkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan abad ke-21. Lebih dari 1100 pemuda Aceh telah mengalami manfaat dari kegiatan yang kami adakan," ungkapnya.
.
Jinoe berkomitmen untuk menciptakan platform terbaik guna memperkuat kapasitas pemuda Aceh, sehingga mereka tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional tetapi juga internasional.
.
"Kami akan terus menginspirasi kreativitas dan inovasi untuk mendukung kemajuan bangsa melalui generasi muda," tandasnya.
.
Sekedar informasi, Yayasan Jinoe merupakan sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk dan digerakkan oleh sekelompok anak muda yang berbasis di Kota Lhokseumawe yang mempunyai misi untuk menjadi platform peningkatan kapasitas pemuda untuk mempersiapkan Generasi Emas Indonesia 2045 melalui pendidikan, pelatihan dan penelitian.