Kunjungan Korban Kebakaran di Abdya, Emak-Emak Berebut Foto Dengan Haji Uma |
Newsrbaceh.com | ACEH BARAT DAYA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Aceh H. Sudirman yang akrap disapa Haji Uma mengunjungi lokasi kebakaran di Gampong Geulumpang Payong, Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya).
Ini merupakan kunjungan kerja atau reses di wilayah Barat Selatan Aceh. Senin (24/07/2023).
Namun ada pemandangan menarik di lokasi, sebab tak lama saat Haji Uma sampai di lokasi kebakaran, tiba-tiba saja puluhan emak-emak langsung 'serbu' atau mengerumuninya.
Kumpulan emak-emak itu mengidolakan Haji Uma. Selama ini mereka hanya dapat melihat Haji Uma di layar kaca lewat drama komedi "Eumpang Breuh" yang diperankannya.
Seorang emak-emak mengatakan, awalnya dirinya tidak mengetahui kedatangan Haji Uma, namun setelah melihat ada kerumunan orang, dia langsung mendatangi lokasi untuk berfoto dengan Haji Uma.
“Sebenarnya agenda yang kita mulai dari Subulussalam, Singkil, Aceh Selatan. Saat, dalam perjalanan kita mengetahui ada musibah kebakaran, maka kita singgah sebentar dan kita bersilaturahmi,” kata Haji Uma.
Disela-sela silaturrahmi tersebut, senator Aceh juga menyerahkan bantuan tunai kepada korban kebakaran yang menghanguskan sembilan ruko yang diserahkan kepada kepala desa setempat.
“Ini merupakan bentuk empati kita, untuk solidaritas kita dan sedikit memberikan bantuan tunai,” ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, ia berharap kepada pemerintah baik tingkat desa maupun kabupaten bagaimana penanganan lebih lanjut tentang korban kebakaran.
“Ini kami harap yang pertama dari pemerintah harus konsen memperhatikan tentang perspektif pemeriksaan, tentu dalam hal ini kami tidak perlu menyalahkan siapa pun,” sebutnya.
Selain itu, untuk bagian depan, H Sudirman atau disapa akrab Haji Uma mengharapkan pada jajaran pemerintah mulai dari kepala desa hingga kabupaten melalui dinas terkait untuk melakukan penataan terhadap zona pengendaraan.
Menurutnya hal tersebut sangat penting. Selain itu Dinas terkait perlu melakukan pendataan yang kemudian sterilisasi terhadap musibah yang terjadi misalnya PLN.
“PLN juga harus ambil bagian di sini terhadap instalasinya yang nanti dikeluarkan satu surat ke pemerintah lalu keluarkan surat ke penduduk untuk bagaimana melakukan sinkronisasi perawatan jaringan,” tegasnya.
Menurutnya, kondisi instalasi jaringan listrik di wilayah Abdya saat ini sudah begitu semrawut yang dikuatirkan akan rentan terjadi masalah kebakaran.
“Ini merupakan pelajaran penting sehingga dengan upaya membenahi jaringan listrik tentu kita bisa menekan angka musibah ke depan. Karena jaringan yang ada ini sudah cukup lama,” ujarnya.
Padahal lanjutnya, secara aturan dan ketentuan-undangan sendiri ada batas waktu di dalam pemeliharaan perawatan jaringan.(*)