Budaya, Pj Wali Kota Imran Dianugerahi Gelar Kanjeng Raden Tumenggung oleh Keraton Surakarta |
Newsrbaceh.com | Solo – Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran M.Si, MA.Cd mendapatkan gelar kehormatan budaya Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Keraton Surakarta Hadiningrat.
Prosesi pemberian anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Raja Keraton Surakarta Hadiningrat SIKSS Pakoe Boewono XIII dalam Agenda Upacara Sakral Kirab Pusaka dan Kebo Kyai Slamet Hari Besar 1 Suro yang berlangsung dengan khidmat dan sakral di Sasana Talang Paten Keraton Surakarta Hadiningrat Solo, Selasa, (18/07 ) malam.
Imran terlihat berpakaian beskap lengkap dengan blangkon dan kerisnya.
Pemberian gelar kehormatan Kanjeng Raden Tumenggung merupakan salah satu bentuk penghargaan yang diberikan oleh Keraton Surakarta Hadiningrat kepada tokoh-tokoh yang dianggap berjasa dalam memperjuangkan kebudayaan dan kesenian Indonesia.
Pemberian gelar kehormatan Kanjeng Raden Tumenggung kepada Imran menunjukkan bahwa upaya Imran dalam menenangkan budaya dan kesenian di Kota Lhokseumawe telah diakui oleh pihak Keraton Surakarta Hadiningrat.
Dalam sambutannya, Imran menyatakan rasa terima kasihnya atas penghargaan yang diberikan, dan berjanji akan terus menenangkan budaya dan seni Indonesia di Kota Lhokseumawe.
“Saya merasa sangat terhormat dengan diberikannya gelar ini dari Keraton Surakarta. Pemajuan kebudayaan yang saya lakukan ternyata diapresiasi. Tentunya ini menjadi tanggung jawab dan amanah bagi saya untuk tetap merasakan budaya,” Ujar Imran.
Semenjak dilantik menjadi Penjabat Wali Kota Lhokseumawe pada 14 Juli 2022, Imran telah melakukan sejumlah perbaikan dalam pemajuan dan penyelamatan budaya di Kota Lhokseumawe. Ia melakukan revitalisasi pada situs sejarah perjuangan Tgk. Cot Plieng yang menjadi tokoh perlawanan Aceh terhadap Jepang. Selain itu, Imran turut melakukan konstruksi motif dan ornamen khas yang menjadi identitas budaya Kota Lhokseumawe.
Imran juga melakukan sosialisasi Canang Ceurekeh, alat musik khas Kota Lhokseumawe yang ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) asal Kota Lhokseumawe pada seluruh kegiatan event dan festival budaya di Kota Lhokseumawe. Kini ia bersama sejumlah tokoh budaya sedang merancang senjata tradisional Rencong khas Kota Lhokseumawe.