Pj. Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd tinjau tiga pasar tradisional yaitu Pasar Inpres, di Kecamatan Banda Sakti, dan Pasar Batuphat Timur |
Newsrbaceh.com | Lhokseumawe – Adanya terjadinya penimbunan dan kenaikan harga jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Pemerintah Kota Lhokseumawe menggelar operasi pasar untuk memastikan ketersediaan seluruh komoditas juga stabilitas harga.
Peninjauan langsung dipimpin oleh Pj. Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd yang dilakukan pada tiga pasar tradisional yaitu Pasar Inpres, di Kecamatan Banda Sakti, dan Pasar Batuphat Timur yang berada di Kecamatan Muara Satu, dan Pasar Peunteut, di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Jumat (14/4).
Setelah ditinjau seluruh komoditi pokok masih tergolong stabil dan dipastikan tidak ada kelangkaan disebabkan indikasi penimbunan.
Menurut Pj. Walikota Imran hanya menemukan kenaikan harga beras yaitu beras premium yang sebelumnya Rp. 12.000 perkilogram kini naik menjadi Rp. 13.000 perkilogramnya. Sementara harga minyak goreng eceran masih bertahan di Rp. 14.000 per kilogram, tepung terigu Rp. 10.000 per kilogram dan gula pasir Rp. 14.000 per kilogram.
”Dari komoditi yang ada di Kota Lhokseumawe ini bisa dipastikan tidak terganggu pasokannya. Hari ini saya melakukan pembayaran ke pasar, untuk memastikannya untuk bahan pokok seperti beras ini tidak terjadi penimbunan apakah oleh agen atau distributor. Kita pastikan hari ini harga beras medium dan premium masih tetap sama seperti hari yang lalu” Ungkap Imran.
Imran juga memprediksikan menjelang hari raya idul fitri nanti komoditas dominan masih tergolong stabil dan tidak akan mengalami peningkatan harga yang drastis, namun kemungkinan akan terjadi peningkatan pada harga daging dan ayam potong menjelang tradisi meugang sehari sebelum lebaran.
Pemko Lhokseumawe juga akan terus menggandeng beberapa pihak terkait untuk menstabilkan harga dengan upaya menggelar pasar murah maupun program pembagian sembako gratis pada fakir miskin dalam rangka cadangan pangan.