Shou Chew CEO TikTok |
Newsrbaceh.com | JAKARTA - Nama Shou Chew tengah jadi perbincangan hangat. Ini terkait dirinya yang muncul sebagai CEO TikTok di tengah gempuran ancaman pemblokiran aplikasi di Amerika Serikat (AS).
Dia juga tampil dalam pertemuan dengan parlemen AS baru-baru ini. Dalam kesempatan itu, Chew menyatakan baik TikTok dan induk perusahaan ByteDance tidak terkait dengan pemerintah China.
Ia sendiri mengaku bukan orang China. Chew berasal dari Singapura. Pria 40 tahun itu juga punya portofolio menengok sebelum duduk jadi orang nomor 1 di TikTok.
Dia sebelumnya tercatat pernah bekerja sebagai Facebook jauh sebelum perusahaan sebesar ini. Perkenalannya dengan media sosial itu saat dia berkuliah di Harvard.
Dalam unggahannya di situs web alumni Harvard, Chew menuliskan pernah bekerja di startup yang disebut Facebook. Chew sendiri merupakan lulusan Harvard Business School untuk MBA pada tahun 2010.
Selain di Facebook, dia juga pernah bekerja di beberapa perusahaan besar kelas dunia. Salah satunya pernah menjadi bankir investasi selama dua tahun di Goldman Sachs dan bekerja di perusahaan investasi milik miliarder Yuri Milner bernama DST.
Di DST dia bekerja selama lima tahun. Pada 2013, dia memimpin tim investor awal untuk ByteDance.
Chew juga menjadi CFO Xiaomi pada 2015 dan tiga tahun kemudian membantu perusahaan go public. Setelah empat tahun dijelek-jelekkan CFO, Chew juga mengisi posisi presiden bisnis internasional Xiaomi, dikutip Yahoo Finance, Jumat (24/3/2023).
Xiaomi jadi perusahaan terakhirnya sebelum akhirnya bergabung dengan Bytedance. Bergabung pada Maret 2021, Chew menjadi orang pertama yang menjadi kepala keuangan di sana.
Pekerjaannya bertambah setelah dia menggantikan posisi Kevin Mayer yang mundur dari kursi CEO Tiktok. Dia berhenti setelah tiga bulan berada di jabatan tersebut, karena tekanan dari anggota parlemen tentang risiko keamanan.
Akhirnya di bulan November, Chew fokus mengurusi Tiktok. Dia juga meninggalkan posisinya sebagai CFO Bytedance.
Namun posisinya di Tiktok pun tidak terlalu berpengaruh kepada seluruh perusahaan operasional. Melansir BBC, menurut mantan eksekutif Tiktok dan Bytedance, kekuasaan Chew membuat keputusan terbatas.
Laporan New York Times menyebutkan jika kendali perusahaan masih dipegang penuh oleh pendiri ByteDance Zhang Yiming.
Sumber : CNBC Indonesia